Cara Kerja Virtual Tour 360 dan Contoh Implementasinya di Berbagai Industri

Pengalaman visual yang interaktif menjadi semakin penting bagi banyak sektor industri. Salah satu solusi inovatif yang mampu memenuhi kebutuhan tersebut adalah virtual tour 360. Teknologi ini memungkinkan pengguna untuk menjelajahi suatu lokasi secara virtual dengan sudut pandang penuh ke segala arah, memberikan pengalaman yang jauh lebih imersif dibandingkan sekadar melihat foto atau video biasa.
Namun, bagaimana sebenarnya cara kerja virtual tour 360? Lalu, bagaimana teknologi ini diimplementasikan dalam berbagai bidang seperti properti, pariwisata, museum, pendidikan, dan pemerintahan? Artikel ini akan membahas tuntas mulai dari proses pembuatan virtual tour 360 hingga contoh penerapannya yang sukses di berbagai industri.
Cara Kerja Virtual Tour 360
Virtual tour 360 adalah rangkaian gambar atau video panorama yang dihubungkan dan dikendalikan oleh perangkat lunak sehingga membentuk simulasi lingkungan tiga dimensi. Pengguna dapat berinteraksi dengan lingkungan virtual ini secara mandiri, seperti menjelajahi ruangan, mengubah sudut pandang, hingga berpindah antar-ruang dengan mudah.
1. Pengambilan Gambar atau Video 360 Derajat
Proses pembuatan virtual tour 360 dimulai dari pengambilan gambar atau video 360 derajat. Hal ini dapat dilakukan dengan dua cara:
- Menggunakan Kamera 360° Khusus: Kamera ini memiliki dua atau lebih lensa ultra-wide yang menangkap seluruh area di sekitarnya secara simultan. Hasil tangkapan dari masing-masing lensa kemudian disatukan (stitched) secara otomatis atau dengan bantuan software editing.
- Menggunakan Kamera DSLR/Smartphone (Manual): Fotografer mengambil serangkaian foto dari berbagai sudut lalu menggabungkannya menjadi satu gambar panorama 360° menggunakan perangkat lunak khusus.
2. Proses Editing dan Stitching
Setelah gambar atau video 360° didapatkan, tahap selanjutnya adalah proses stitching, yaitu menggabungkan semua gambar menjadi panorama utuh tanpa celah (seamless). Hasil akhirnya berupa gambar atau video interaktif yang dapat digerakkan ke segala arah, baik secara horizontal maupun vertikal.
3. Pengembangan Virtual Tour Interaktif
Panorama 360 yang sudah jadi kemudian dimasukkan ke dalam platform atau aplikasi virtual tour. Pada tahap ini, developer bisa menambahkan berbagai fitur interaktif seperti:
- Hotspot: Titik interaktif yang bisa diklik untuk berpindah ke ruangan lain, membuka informasi tambahan, video, gambar, atau audio.
- Menu Navigasi: Memudahkan pengguna memilih lokasi tertentu dengan cepat.
- Deskripsi atau Narasi Audio: Memberikan informasi edukatif atau penjelasan pada titik-titik tertentu.
- Integrasi Peta atau Denah Lokasi: Membantu pengguna memahami posisi dan alur virtual tour.
4. Publikasi dan Akses Virtual Tour
Virtual tour 360 yang telah selesai dapat dipublikasikan secara online di website, aplikasi mobile, hingga diintegrasikan dengan platform media sosial. Audiens dapat mengaksesnya kapan saja dan dari mana saja menggunakan berbagai perangkat seperti smartphone, tablet, komputer, atau bahkan VR headset untuk pengalaman yang lebih mendalam.
Contoh Implementasi Virtual Tour 360 di Berbagai Industri
Teknologi virtual tour 360 kini telah diadopsi secara luas oleh berbagai industri untuk mendukung pemasaran, edukasi, hingga pelayanan publik. Berikut adalah beberapa contoh implementasinya.
1. Properti & Real Estate
Virtual tour 360 membantu agen properti dan developer dalam memperkenalkan unit rumah, apartemen, maupun kantor kepada calon pembeli atau penyewa tanpa harus mengunjungi lokasi secara fisik. Klien bisa mengeksplorasi setiap sudut ruangan, melihat detail interior, hingga berpindah antar-ruangan hanya dengan satu klik.
Seorang calon pembeli dapat menjelajahi seluruh bagian rumah yang ditawarkan melalui website developer, mulai dari ruang tamu, kamar tidur, dapur, hingga taman. Hal ini mempersingkat proses seleksi dan meningkatkan kemungkinan closing tanpa pertemuan tatap muka.
2. Pariwisata dan Perhotelan
Industri pariwisata dan perhotelan memanfaatkan virtual tour 360 untuk memamerkan keindahan destinasi, hotel, resort, hingga restoran. Wisatawan bisa melakukan eksplorasi virtual sebelum memutuskan untuk berkunjung atau memesan kamar.
Sebuah hotel menampilkan virtual tour 360 kamar dan fasilitas umumnya di website. Calon tamu dapat “berjalan-jalan” di lobi, melihat kolam renang, restoran, hingga view dari kamar yang ditawarkan. Hal ini meningkatkan kepercayaan dan mempercepat proses booking.
3. Museum dan Galeri Seni
Virtual tour 360 memungkinkan museum dan galeri seni membuka akses pameran ke publik secara global. Koleksi benda seni, artefak bersejarah, atau karya seni modern dapat dinikmati siapa saja tanpa batasan lokasi.
Museum nasional menyediakan virtual tour 360 seluruh ruang pameran tetap dan sementara. Pengunjung dari berbagai daerah bahkan negara lain bisa menikmati koleksi, lengkap dengan penjelasan interaktif pada tiap artefak.
4. Pendidikan
Sekolah, universitas, atau lembaga pelatihan menggunakan virtual tour 360 untuk memperkenalkan fasilitas kampus, laboratorium, perpustakaan, hingga asrama. Calon siswa dan orang tua dapat melakukan tur virtual tanpa harus datang langsung.
Sebuah universitas menyediakan virtual tour 360 yang menampilkan suasana kampus, ruang kelas, fasilitas laboratorium, dan area publik lain. Fitur hotspot memberikan informasi profil dosen, prestasi mahasiswa, atau penjelasan kurikulum.
5. Pemerintahan
Instansi pemerintahan mengadopsi virtual tour 360 untuk meningkatkan transparansi, memperkenalkan fasilitas layanan publik, hingga destinasi wisata milik pemerintah.
Sebuah kantor pelayanan publik menyediakan virtual tour 360 yang memperlihatkan jalur pelayanan, ruang tunggu, hingga prosedur administrasi di setiap loket. Masyarakat bisa mengenal tata letak dan alur pelayanan sebelum datang ke kantor, sehingga meminimalkan kebingungan dan antrean.
Virtual tour 360 menawarkan pengalaman visual yang jauh lebih interaktif dan imersif dibandingkan media konvensional. Melalui tahapan pengambilan gambar 360°, proses editing, pengembangan fitur interaktif, hingga publikasi online, teknologi ini terbukti mampu meningkatkan daya tarik, memperluas jangkauan, dan mempermudah akses informasi di berbagai sektor. Mulai dari properti, pariwisata, museum, pendidikan, hingga pemerintahan. Kolaborasi dengan 360 Orialist membuka jalan bagi bisnis dan institusi untuk menghadirkan virtual tour 360 yang canggih dan terintegrasi secara optimal dalam strategi pemasaran digital. Serahkan seluruh proses mulai dari konsep hingga eksekusi kepada 360 Orialist dan nikmati hasil virtual tour yang meningkatkan daya saing di era digital.
Contact Us
Pricing
PT Hubton International Group
HQuarters Building, Floor 8
Jl. Asia Afrika No. 158, Bandung
Jawa Barat 40261, Indonesia
Orialist is part of
Hubton® Indonesia.
© 2012-2025
Hubton® Indonesia. All
rights reserved.